Selamat Datang di Blog Arief Ainul Yaqin

Sebuah referensi bacaan untuk memperkaya khazanah keilmuwan

Rabu, 01 Juni 2011

Asal mula nama Israel dan Yahudi


       Sejak zaman Nabi Ibrahim AS, Allah telah menggariskan kota Yerussalem (Palestina) sebagai tempat suci dan diberkati olehnya. Ini terbukti dalam beberapa ayat dari kitab-kitab terdahulu (Taurat, Zabur, dan Injil) dan kitab Al-quran sendiri. Dalam Al-Quran surat Al-Anbiyaa ayat 71 Allah berfirman "Dan kami selamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang kami telah memberkatinya untuk sekalian manusia."

       Disamping dalil diatas, sejarah telah mencatat Yerussalem sebagai tempat suci tiga agama samawi: Yahudi, Nasrani, dan Islam. Mengapa? Karena tiga agama  itu miliki ikatan historis dan religius dengan Yerussalem. Yahudi/Bani Israel telah menempati tanah itu ribuan tahun yang lalu dan disanalah (dalam perspektif mereka) terletak tanah yang dijanjikan Tuhan kepada mereka sejak mereka terusir dari tempat itu akibat ekspansi Romawi pada tahun 30 SM. Umat Nasrani mensucikan tempat ini karena ditempat  inilah Yesus disalib dan dimakamkan (tempat yang diyakini sebagai Makam Yesus ini telah dibangun sebuah gereja diatasnya yang disebut Gereja Makam Kudus). Sedangkan Islam mensucikan tempat ini karena disanalah Baitul Maqdis/Masjid Al-Aqsa beridiri, tempat suci yang pernah menjadi arah kiblat bagi umat muslim (sebelum turun wahyu bahwa arah kiblat menghadap Ka'bah) .

       Sesuai dengan firman Allah diatas (Al-quran surat Al-Anbiyaa), Nabi Ibrahim AS hijrah menyebrangi sungai Eufrat dan meninggalkan Babylonia karena kedzaliman dan kekufuran Rajanya yang bernama Namrud. Peristiwa penyebrangan inilah yang oleh banyak cendikiawan muslim dianggap sebagai titik tolak perjalanan sejarah umat Yahudi. Ibrahim AS lalu menginjakan kaki dan menetap disebuah negeri yang dalam firman Allah, Allah memberkati negeri itu. Negeri itu bernama Kana'an (sebutan untuk tanah Palestina ketika itu) dan Nabi Ibrahim bermukim di daerah Al-khalil (Hebron sekarang). 

        Nabi Ibrahim mempunyai dua istri, masing-masing Hajar dan Sarah. Dari pernikahannya dengan Hajar Nabi Ibrahim diberkati anak yaitu Nabi Ismail AS yang kemudian dibuatkan tempat tinggal disekitar lembah Mekah tepatnya disekitar Ka'bah. Sedangkan dari pernikahannya dengan Sarah, Nabi Ibrahim diberkati anak yaitu Nabi Ishaq AS yang tetap bermukim di Kana'an.

       Nabi Ishaq AS memiliki anak yang bernama Nabi Yakub AS. Lalu seiring berjalannya waktu, Nabi Yakub menikah dan memiliki 12 orang anak. Diantara anaknya adalah Nabi Yusuf. Singkat cerita, setelah dewasa Nabi Yusuf mendapat tugas kenegaraan di Mesir dan akhirnya nabi Yakub pun menemui Yusuf dan tinggal di Mesir, begitupun dengan anak-anak dan keturunannya (Bani Israel) yang juga pergi ke Mesir. 

       Silsilah keturunan Nabi Yakub inilah yang melatari asal muasal nama Bani Israel dan Yahudi. Bani Israel bersal dari kata Israel, yaitu sebutan nabi Yakub AS; Isra berarti Hamba atau teman dekat sedangkan el bermakna Tuhan. Jadi Israel adalah sebutan untuk nabi Yakub AS yang berarti hamba Tuhan atau teman dekat Tuhan. Sedangkan asal nama Yahudi dinisbatkan dari Nama anak keempat Nabi Yakub AS yaitu Yehuda atau Yehuza yaitu imam daripada 11 anak Yakub lainnya dan para ilmuwan menyepakati pendapat ini.

       Kemudian keadaan di Mesir berubah pada abad 12 SM ketika Firaun (Pharaouk) memimpin negeri Mesir secara Tiran. Keadaan Bani Israel disana menjadi tertindas dan diperbudak oleh Tirani Mesir. Allah Azza wazala mengutus Musa AS sebagai Rasul untuk menyampaikan ajaran Tauhid dan menyingkirkan kekufuran ditanah Mesir, beliau menyelamatkan Bani Israel yang tertindas dan teraniaya. Nabi Musa dan Bani Israel melalui pertolongan Allah meninggalkan mesir menyebrangi Laut Merah, ditempat itulah Firaun mati tenggelam saat mencoba melintasi laut merah yang terbelah oleh pukulan tongkat Nabi Musa. Bahkan, Subhanallah maha benar Allah dengan segala firmannya, Dalam Al-Quran surat Yunus ayat 92 Allah Berfirman "Maka pada hari kami ini selamatkan badanmu (Firaun) supaya kamu menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang setelahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan kami." 

       Lalu Nabi Musa diperintahkan oleh Allah sebagaimana termaktub dalam Al-Quran surat Al-Maidah ayat 21 "Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu dan janganlah kamu lari kebelakang karena takut kepada musuh, maka kamu menjadi orang-orang yang merugi." Ditempat itulah sejarah kembali terulang dimana Bani Israel/Yahudi menempati tanah suci Palestina setelah beberapa ratus tahun meninggalkannya dan hidup di Mesir sebagai budak. 

       Dalam perjalanan menuju tanah suci (Palestina) selepas menyebrangi Laut Merah, tepatnya ketika berada di daerah Gurun Sinai turunlah Kitab Taurat sebagai pedoman bagi Musa dan kaumnya.

       Masa-masa setelahnya ternyata diwarnai pembangkangan, kelalaian, ketamakan, kesyirikan, dan kefasikan Yahudi terhadap ajaran Taurat. Begitu uniknya umat yang satu ini (Yahudi) sampai-sampai surat terpanjang dalam Al-Quran yaitu surat Al-Baqarah yang artinya Sapi betina diambilkan dari kisah kaum Bani Israel yang sering mengelak dan membangkang dari perintah Tuhan, yaitu terus menerus mengelak dari perintah Allah melalui Musa AS untuk menyembelih Sapi Betina, Bani Israel mempersulit diri dengan terus bertanya tentang hakikat sapi yang harus disembelih, sehingga Allah pun semakin mempersulit syarat sapi yang harus disembelih. Kisah ini termaktub dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 67-74.
 
       Pada 1013-973 SM Nabi Daud AS menjadi Raja bani Israel dan mendirikan kerajaan Israel. Setelah kewafatannya, kerajaan Israel diperintah oleh putranya Nabi Sulaiman AS (Solomon). Dibawah kekuasaan Nabi Sulaiman, Kerajaan Israel mencapai puncak kejayaannya (973 sampai 933 SM). Bahkan Yerussalem ketika itu mencapai masa keemasan dari segi arsitektur dll. Nabi Sulaiman juga mendirikan istana dan tempat ibadah yang megah, daerah kerajaan Israel juga diperluas sampai sungai Nil di selatan dan sungai eufrat di utara (yang sekarang menjadi dasar cita-cita Zionis untuk mendirikan Negara Israel Raya yang membentang dari Sungai Nil di Mesir sampai Sungai Eufrat di Irak) . 

       Namun karena kemerosotan akhlaq dan kefasikan Bani Israel, kerajaan yang dirintis sebelumnya terpecah dan hancur. Setelahnya, Allah mengutus banyak nabi dari kalangan Yahudi untuk menyelamatkan mereka dari kekufuran dan kemurtadan, akan tetapi Yahudi tetap Yahudi seperti saat ini kita semua mengenalnya, hati mereka keras dan syirik, mereka mengacuhkan seruan tauhid dari nabi-nabi yang diutus oleh Allah.

       Kisah Bani Isrel kembali diputar seperti dahulu ketika dibawah kekuasaan Firaun di Mesir ketika mereka dipertemukan dengan bangsa Romawi yang sedang gencar melakukan ekspansi dan aneksasi. Mereka diusir dan ditindas oleh bangsa Romawi pada masa kekaisaran Octavianus Augustus sekitar 30 SM, mereka mengalami diaspora (pengusiran) yang sangat menyedihkan dari tanah suci mereka selama ribuan tahun, mereka terpencar dan mengalami penindasan kembali ditanah mereka yang baru (eropa). terlebih ketika tumbuh dan merebaknya sikap anti-semitisme di eropa yang diorganisir oleh NAZI Jerman.

       Dan hari ini kita menyaksikan siklus nasib dan takdir mereka kembali seperti keadaan dimana Musa mengembalikan mereka ketanah suci itu tahun 1250 SM silam. Mereka secara biadab menganeksasi (mencaplok) Palestina dari filisti-filistin yang telah menempatinya ribuan tahun setelah kepergian Yahudi dari Palestina. Terlebih setelah secara de facto Yahudi memiliki klaim sah terhadap Negara Israel sejak 14 Mei 1948 (Hari kemerdekaan Israel).

      Berikut penulis kutip beberapa pendapat tokoh-tokoh dunia berkaitan dengan asal-muasal, identitas, sampai kepada permasalahan pendudukan tanah Palestina sekarang ini:

       - Adolf Hitler (dalam bukunya Mein Kampf): "Yahudi berkuasa atas orang lain didunia, kemenangannya akan menjadi rangkaian bunga pemakaman untuk kemanusiaan.

       - DR. Safar Al-Hawali (mantan dekan fak. akidah univ. Ummul Qura Mekkah): "Yahudi tetap Yahudi, sejarah telah membuktikan bahwa mereka adalah sama. Kufur, tamak, dzalim, dan pembangkak terhadap perintah Allah."

      - Gideon Levy (wartawan oposisi israel): "Melihat penderitaan rakyat Gaza, saya malu menjadi orang Israel."

      - Yigal Arens (putra mantan Menhan Isreal, Moshe Arens): " Israel terus berlaku semena-mena, dan rakyat Palestina terus dirampok hak hak asasi mereka."

       - Albert Einsten: " Sepanjang yang saya ketahui, agama Yahudi menentang gagasan sebuah negara Yahudi dengan perbatasan, tentara, dan kekuasaan."

       - Erich Fromm (Psikolog terkenal Inggris): " Klaim Yahudi terhadap tanah Israel tidak dapat menjadi klaim politik yang realistis. Jika semua bangsa tiba-tiba mengklaim wilayah tempat nenek moyang mereka hidup dua ribu tahun yang lalu, dunia akan kacau."

       - Benjamin Franklin (tokoh kemerdekaan AS dan ilmuwan terkemuka): " Dulu, orang-orang Yahudi masuk ke negri ini sebagai imigran dekil. Kemudian mereka menguasai potensi-ppotensi alam kita. Sekarang mereka begitu sombong kepada kita dengan memonopoli kekayaan alam kita. Mereka adalah iblis-iblis jahanam penghisap darah rakyat Amerika."

       Sumber:
Al-Quranul Karim
Buku;
  1. Haris Priyatna: Kebiadaban Zionisme Israel
  2. J.W Lotz: Master Plan Yahudi Poros Asia dan Timur Tengah
  3. DR. Safar Al-Hawali: Menanti Ajal Israel
  4. Adolf Hitler: Mein Kampf, Volume 1 dan 2
  5. Nico Thamiend: Sejarah untuk kelas 1 SMA
Internet;
  1. http://indonesia.faithfreedom.org/forum/sejarah-yahudi-t21440/
  2. http://citraputra.wordpress.com/2009/07/11/asal-nama-yahudibani-israel-dan-asal-usulnya/
  3. http://bimbinganislam.blogspot.com/2009/02/al-quran-bicara-tentang-utuhnya-jasad.html
  4. http://indonesia.faithfreedom.org/forum/siapa-saja-nabi-nabi-yang-dibunuh-orang-yahudi-itu-t18838/

1 komentar:

  1. Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh, min.. ijin share ke temen" sungguh luar biasa artikel panjenengan.. Sejarahnya Complete

    BalasHapus