Sebuah catatan singkat untuk mereka para pejuang LBGT, atau setidak-tidaknya yg mendukung LBGT
Para pejuang/pendukung LBGT, kalau saya lihat hampir semuanya mendasarkan perjuangan mereka atas dasar hak asasi manusia. Untuk itu saya punya catatan dan koreksi mendasar buat mereka yg salah kaprah menyeret" nilai-nilai HAM dlm kasus ini.
Karena mereka beraliran liberal maka saya suguhkan jg perspektif liberal dlm hal ini, karena kalau ditinjau dr perspektif Islam maka selesai sudah semua perdebatan . Sebab LGBT tidak bisa diterima oleh Islam, kecuali oleh mereka anggota Jaringan Islam Liberal yg saya tidak tahu bagaimana cara mereka beragama Islam.
Kalau anda ingin tahu sejarah perjuangan HAM (di barat), timbulnya perjuangan ini justru dilatarbelakangi oleh nilai-nilai ketuhanan.
Pada waktu itu, sekitar abad ke 13 di Inggris, orang mulai sadar akan hak kodrati yg dimilikinya, yg bersumber/diberikan langsung oleh Tuhan. Sejak kemunculannya, HAM memang diilhami dan tidak bisa dipisahkan dari nilai-nilai ketuhanan, bahwa manusia punya harkat dan martabat yg diberikan oleh Tuhan. Itu artinya sejak kelahirannya, doktrin dan perjuangan HAM justru bernaung dibawah nilai-nilai ketuhanan, untuk menegakan apa yg telah ditetapkan Tuhan kepada manusia, yakni menjadi mahluk yg bermartabat. Perjuangan yg terjadi di Inggris inilah yg kemudian melahirkan sebuah dokumen yg disebut "Magna Charta" pd tahun 1215 yg menjadi tonggak kelahiran pemikiran tentang HAM di masa-masa berikutnya.
Para pejuang/pendukung LBGT, kalau saya lihat hampir semuanya mendasarkan perjuangan mereka atas dasar hak asasi manusia. Untuk itu saya punya catatan dan koreksi mendasar buat mereka yg salah kaprah menyeret" nilai-nilai HAM dlm kasus ini.
Karena mereka beraliran liberal maka saya suguhkan jg perspektif liberal dlm hal ini, karena kalau ditinjau dr perspektif Islam maka selesai sudah semua perdebatan . Sebab LGBT tidak bisa diterima oleh Islam, kecuali oleh mereka anggota Jaringan Islam Liberal yg saya tidak tahu bagaimana cara mereka beragama Islam.
Kalau anda ingin tahu sejarah perjuangan HAM (di barat), timbulnya perjuangan ini justru dilatarbelakangi oleh nilai-nilai ketuhanan.
Pada waktu itu, sekitar abad ke 13 di Inggris, orang mulai sadar akan hak kodrati yg dimilikinya, yg bersumber/diberikan langsung oleh Tuhan. Sejak kemunculannya, HAM memang diilhami dan tidak bisa dipisahkan dari nilai-nilai ketuhanan, bahwa manusia punya harkat dan martabat yg diberikan oleh Tuhan. Itu artinya sejak kelahirannya, doktrin dan perjuangan HAM justru bernaung dibawah nilai-nilai ketuhanan, untuk menegakan apa yg telah ditetapkan Tuhan kepada manusia, yakni menjadi mahluk yg bermartabat. Perjuangan yg terjadi di Inggris inilah yg kemudian melahirkan sebuah dokumen yg disebut "Magna Charta" pd tahun 1215 yg menjadi tonggak kelahiran pemikiran tentang HAM di masa-masa berikutnya.
Keterikatan prinsip-prinsip HAM dgn nilai
ketuhanan itu terus menjadi dasar perjuangan HAM di seluruh dunia.
Bahkan kalau anda tahu, naskah proklamasi kemerdekaan Amerika
(Declaration of Independence) buah tangan Thomas Jefferson yg dibacakan
tanggal 4 Juli 1776 kembali mempertegas hubungan itu. Pengakuan itu
dirangkai dalam satu bait proklamasi kemerdekaan yg sangat puitis dan
indah:
"We hold these truths to be self evidence, that all men
are created equal, that they are endowed by their creator with certain
unalienable rights, that among these are life, liberty, and the pursuit
of happiness." (Kami meyakini kebenaran ini untuk menjadi bukti,
bahwa semua manusia diciptakan dalam kesetaraan, bahwa mereka diberkati
oleh Pencipta mereka dengan hak-hak asasi tertentu yang tidak dapat
dikesampingkan, yang di antaranya adalah hak hidup, kebebasan, dan
mengejar kebahagiaan).
Jadi jelas sudah bahwa sejak dari
kelahirannya, HAM itu tidak bisa dipisahkan dgn nilai-nilai ketuhanan.
Bahkan perjuangan HAM itu sendiri lahir dari pengakuan terhadap kuasa
dan kehendak Tuhan atas manusia dgn menganggap manusia sebagai mahluk yg
merbartabat dan dilengkapi dgn sejumlah hak asasi oleh Tuhannya.
Sebagai suatu anugerah dr Tuhan maka sudah pasti HAM itu hanya relevan
sepanjang kompatibel/sesuai dengan hukum-hukum Tuhan. Bukan malah
sebaliknya, menyerang ketetapan Tuhan atas dasar HAM. Paradiga yg
demikian jelas merupakan suatu kekeliruan yg fatal ! Jadi prinsip HAM yg
betul adalah HAM yg sesuai dengan kehendak dan hukum-hukum Tuhan.
Jadi suatu kebodohan kalau mengatasnamakan HAM untuk sebuah gerakan yg justru melawan ketetapan-ketetapan Tuhan.
Sementara kita tahu, apa yg disebut dgn LGBT itu bertentangan dgn
nilai-nilai dan hukum Tuhan, khususnya dalam agama yg saya anut (Islam).
Logikanya sgt simpel, tidak mungkin ada nilai-nilai HAM yg
bertentangan dgn nilai-nilai ketuhanan, sebab HAM itu sendiri bersumber
dari Tuhan (pemberian Tuhan). Kalau sampai ada perjuangan yg
mengatasnamakan HAM tapi ternyata isi perjuangannya bertentangan dgn
nilai-nilai ketuhanan maka itu bukan HAM, sekali lagi itu bukan HAM !
Jadi untuk para pejuang LGBT, dasar perjuangan anda yg mengatasnamakan
HAM sudah keliru sejak awal ! Menyeret-nyeret HAM yg sebetulnya sarat
dgn nilai-nilai suci ketuhanan dalam gerakan yg justru menentang
ketetapan Tuhan.
Sekarang anda jadi tahu kan kerapuhan ideologi dr gerakan pro LGBT ini ? sekian semoga bermanfaat,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar