Konflik
Israel-Palestina sangat kompleks dan akut. Tidak terlalu sulit untuk melihat
betapa suramnya harapan perdamaian di tanah para nabi itu. Lihat saja peta
Israel-Palestina sekarang, daerah-daerah yang masih diduduki bangsa Palestina
saat ini sudah semakin menyusut dan terpisah satu sama lainnya oleh wilayah
Israel. Antara Gaza yang berada ditepi Laut Mediterania dan Yerussalem
(termasuk Tepi Barat) sudah terpisah sama sekali oleh wilayah yang diduduki
Israel.
Dua wilayah
yang secara de jure (hukum) diakui sebagai teritori Palestina itu
benar-benar terpisah dan terputus satu sama lainnya. Penduduk Gaza yang ingin
masuk dan mengunjungi tanah airnya di Yerussalem harus melewati teritori Israel
dan tentu saja harus tunduk pada hukum keimigrasian Israel. Hal tersebut
berlaku juga bagi penduduk Yerussalem yang ingin berkunjung ke Gaza. Satu
pemandangan yang sangat ganjil yang menggambarkan betapa akutnya masalah
kemerdekaan, kedaulatan, dan teritori Palestina yang dihimpit oleh Agresor yang
bernama Israel.
Upaya
perdamaian yang selama ini dilakukan selalu temporer sifatnya dan tidak banyak
mengubah peta pendudukan Israel yang semakin hari semakin banyak mengambil
wilayah Palestina.
Kalau boleh
berpendapat sedikit ekstrem tetapi jujur, nampaknya Palestina harus segera
melengkapi perangkat negaranya dengan membentuk Angkatan Bersenjata yang resmi
dan tetap.
Langkah
Palestina dalam membentuk Angkatan Bersenjata mungkin sudah jauh terlambat dan
tertinggal, karena Israel sudah jauh lebih dulu melakukannya sesaat setelah
proklamasi kemerdekaannya pada tahun 1948 dan saat ini Militer Israel adalah
salah satu angkatan bersenjata paling kuat dan paling siap berperang di kawasan
Timur Tengah. Tapi bukankah lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali?
Militer Israel
hampir dapat dipastikan akan merespon pembentukan Angkatan Bersenjata Palestina
dengan mengobarkan perang terhadap Palestina. Belum lagi ditambah dengan
penolakan dan besar kemungkinan juga sanksi dari negara-negara barat pendukung
Israel. Akan tetapi dengan membentuk dan memiliki Angkatan Bersenjata, setidaknya
bangsa Palestina punya kesempatan untuk mempertahankan tanah airnya dengan
kekuatan mereka sendiri. Adalah hak Palestina sebagai sebuah negara yang
merdeka untuk membentuk angkatan bersenjata guna melindungi dan mempertahankan
kemerdekaannya.
Tugas
negara-negara muslim dan negara mana pun yang mendukung kemerdekaan Palestina
untuk mendukung dan membantu pembentukan angkatan bersenjata Palestina, dengan
segala konsekuensinya, sebagaimana juga dulu negara-negara barat seperti
Inggris dan Amerika gigih mendukung dan membantu pembentukan angkatan
bersenjata Israel di awal-awal berdirinya Israel di tanah Palestina, meskipun
negara-negara Arab menentang keras dan meresponnya dengan mengobarkan Perang
(yang disebut Perang Kemerdekaan Israel).
Mungkin
Palestina akan menerima konsekuensi yang berat atas pilihan tersebut, tapi
setidaknya Palestina telah merintis jalan untuk membentuk sebuah negara yang
merdeka, berdaulat, dan utuh layaknya negara-negara lain yang juga memiliki Angkatan
Bersenjata untuk melindungi kemerdekaannya (kecuali beberapa negara yg memilih
untuk tidak membentuk Angkatan Bersenjata seperti Kosta Rika dll).
Diplomasi saja
tidak cukup dan terbukti selama berpuluh puluh tahun Palestina semakin
tertinggal dan terdesak oleh Israel yang punya militer yang begitu perkasa.
Diplomasi Palestina sejak sekarang harus dibarengi dan ditopang oleh kekuatan
bersenjata, karena begitu lah cerita bangsa-bangsa yang dahulu pernah dijajah
dan berjuang merebut kemerdekaannya, termasuk Indonesia. Suatu kemerdekaan yang
tidak akan diberikan secara cuma-cuma oleh penjajah memang harus dilakukan
dengan cara merebutnya melalui strategi diplomasi dan juga militer.
Kalau Israel
saja yang datang ke tanah Palestina sebagai imigran tapi punya hak membentuk
dan memiliki Angkatan Bersenjata, mengapa bangsa Palestina sebagai pemilik yang
sah dari tanah tersebut tidak boleh membentuk dan memiliki Angkatan Bersenjatanya
juga? Tentu saja Palestina harus melakukannya. Cepat atau lambat Palestina
harus memiliki Angkatan Bersenjata.
Si vis pacem
para bellum: jika menginginkan perdamaian maka bersiaplah untuk perang!
-
Arief
Ainul Yaqin, Depok 20 Des 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar